Salahsatu bagian paling penting di fashion show adalah catwalk. Bagian ini berupa jalur yang digunakan sebagai jalannya model fashion show. Catwalk diletakkan di tengah panggung yang dikelilingi oleh penonton. Sebenarnya catwalk inilah yang menjadi perhatian utama para penonton untuk melihat sang model memamerkan fashion terbaru. Merekaberdua diyakini hendak melakukan berjalan catwalk fashion show seperti fenomena yang tengah marak usai Citayam Fashion Week viral. Di antara yang paling populer adalah nasi pecel. Lihat Lainnya . August, 02 2022. Ritual Bersih Desa Doko Kediri Pasca Dua Tahun Pandemi Covid-19. Salahsatu tema fashion show paling unik yang ada di dunia adalah penggunaan konsep runway dengan tema Pop Corn. Konsep ini dilakukan di acara Fashion Show Week pada tahun 2018 di New York. Dengan tema Pop Corn. Brand ternama Calvin Klein pun menyediakan taburan Pop Corn di sepanjang jalur catwalk yang hendak digunakan oleh para modelnya. Vay Tiền Nhanh. Istilah catwalk mungkin sudah familiar bagi Anda. Karena sering mendengar melalui stasiun televisi, atau internet. Tapi, bagaimana konstruksi catwalk?. Apakah Anda pernah melihat “benda” ini?. Apa fungsi, dan jenis-jenisnya berapa?. Belum tahu kan?. Nah, menjadi pembahasan utama dalam artikel ini. Adalah tentang hal-hal yang di pertanyakan tadi. Namun sebelumnya perlu diketahui. Pula, harus diakui. Tidak semua bangunan memiliki konstruksi catwalk. Bahkan, tidak semua pelaku konstruksi yang paham cara merancang, menghitung, maupun memasang catwalk. Lalu, kalau demikian, bagaimana mungkin bisa memperoleh manfaat yang maksimal?. Maka dari itu, tidak heran. Ketika saya hunting kata kunci ini di internet. Yang muncul adalah catwalk perancah scafoldig, dan fashion show. Lalu, mesin perayap saya “paksa” mencari lagi. Ternyata yang muncul adalah versi bahasa Inggris. Artinya apa teman-teman?. Mengenai konstruksi catwalk ternyata belum pernah dibahas. Dalam bentuk artikel, maupun video. Difinisi, manfaat dan esensi catwalk Catwalk adalah sebuah konstruksi bangunan yang menyerupai jembatan kecil, yang terpasang pada ketinggian tertentu, serta berfungsi sebagai penghubung antara 2 jenis ruang, atau bangunan. Secara spesifik, kegunaan catwalk adalah jalur berjalan kaki, yang hanya digunakan secara periodik oleh orang-orang tertentu. Antara lain pada saat melaksanakan maintenance bangunan. Seperti perawatan atap, instalasi lampu, instalasi pipa pemadam kebakaran, pemasangan detektor asap. Serta, yang berkaitan dengan utilitas bangunan. Selain pemasangan pada bangunan, konstruksi catwalk juga sering ditemui pada alat berat, dan kapal. Pada dasarnya memiliki fungsi tang sama. Tapi, berkenaan dengan mobilitas, serta keamanan pekerja. Catwalk umumnya dilengkapi dengan lampu hazard. Beda dengan catwalk yang terpasang di dalam gedung. Umunya juatru tersembunyi. Dan, hanya diketahui oleh orang-orang bersangkutan. Maka dari itu dalam hal pemakaian, konstruksi catwalk yang berada di dalam bangunan lebih jarang. Dibanding catwalk yang terdapat pada alat berat. Sebelumnya letak pemasangan telah di singgung. Jenis konstruksi catwalk ada 2, yakni di dalam, dan di luar bangunan. Pun dapat di kategorikan berdasarkan eksistensi. Yakni menjadi satu kesatuan dengan bangunan, atau bukan pada bangunan. 1. Berdasarkan cara pemasangan Konstruksi catwalk terbagi menjadi 4 macam, yaitu Sistem suspensi Layaknya jembatan gantung, catwalk mengandalkan kekuatan pada 2 buah kabel, yang terpasang pada kedua ujung rangka catwalk. Kabel tersebut sekaligus berguna sebagai pengaman railing bagi yang menggunakan catwalk. Sistem ini sering pula ditemui pada taman bermain. Atau, daerah-daerah wisata alam. Mengantung pada atap Catwalk seluruhnya tergantung pada konstruksi atap. Tapi, bukan mengandalkan kabel. Sebagaimana dijelaskan pada sistem suspensi. Melainkan menggunakan material baja yang sangat kuat, dan kaku. Sehingga, ketika konstruksi catwalk digunakan tidak goyang. Menempel pada dinding Jenis catwalk yang paling banyak ditemui adalah menempel pada dinding. Sistem ini juga yang sering terlihat pada alat berat, maupun kapal. Layaknya sebuah balkon, tapi pemasangannya sepanjang dinding. Terbentang diantara 2 titik tumpuan Konstruksi catwalk yang paling aman, dan sering diterapkan untuk menghubungkan 2 bangunan gedung adalan mengadopsi konstruksi jembatan. Balok utama terikat pada 2 titik tumpu. Dengan menggunkan baut angkur, atau sambungan baut mur. Beberapa praktik lain, masih memungkinkan dilakukan untuk memasang catwalk. Selain 4 jenis catwalk yang kami sebutkan. Misalnya dengan sistem hidrolik. Namun, sampai saat ini belum pernah kami temui. Entah kalau Anda ?. 2. Berdasarakan jenis bahan Kategori catwalk juga dapat dibedakan menurut jenis bahan yang digunakan. Tentu, paling banyak adalah terbuat dari material besi. Dan, secara khusus kami mereferensikan material ini. Mengingat besarnya resiko yang kita hadapi, saat menggunakan catwalk. Urutan kedua adalah material kayu. Implementasi catwalk kayu sering diterapkan untuk menghubungkan sebuah bangunan, dengan decking. Kelemahannya, kayu harus terpasang secara permanen. Alias, tidak bisa bongkar pasang. Sementara material besi bisa. Beda catwalk fashion dan catwalk konstruksi Karena diawal pembahasan kita adalah dominan pada jenis-jenis catwalk. Tak elok, kalau catwalk fashion show tidak kita bahas. Walau dua-duanya sangat mirip. Tapi, terdapat perbedaan yang signifikan. Terutama dalam hal ukuran, elevasi dan fungsi. Kalau, konstruksi catwalk pada umumnya hanya bisa di lalui 2 orang. Dan, berada pada ketinggian lebih dari 3,0 meter. Tapi, catwalk fashion show adalah untuk dilalui banyak orang. Serta, hanya berada sekitar 1-1,5 meter, diatas permukaan tanah. Jadi, persis seperti panggung pertunjukan. Terdapat pula perbedaan dalam hal keramaian. Catwalk yang terdapat pada gedung sifatnya rahasia. Artinya letak, dan penggunaannya tidak diketahui oleh orang banyak. Beda dengan catwalk fashion show. Selain pada keramaian, juga menjadi tontonan khalayak umum. [Penutup] konstruksi catwalk fashion show pakai apa? Jawaban paling tepat adalah pakai material baja prefabrikasi. Dan, sistem bongkar pasang. Umumnya rangka catwalk terbuat dari material besi siku, dan UNP. Sementara tiang, dan balok adalah menggunakan baja WF. Kemudian lantai, pakai kayu multipleks yang tebal, atau papan GRC. Model tersebut juga yang sering diterapkan pada panggung, yang berada di lapangan terbuka. Oleh beberapa EO Even Organizer, bekerja sama dengan usaha persewaaan kursi, dan tratak. Oke. Demikan penjelasan mengenai konstruksi catwalk. Semoga bermanfaat. 25 d. Studi Antropometri Panggung Fashion Show Panggung fashion show atau catwalk adalah salah satu alternative yang biasa digunakan pada saat pameran berlangsung dengan cara berjalan diatasnya dan memperagakan mode yang ingin dipertunjukkan. Sifat kegiatan peragaan busana ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua tipe  Terbuka Peragaan busana ini ditunjukan untuk umum tanpa dikenakan biaya yang diadakan serta berkala untuk memperkenalkan fashion terbaru.  Tertutup Peragaan busana ini bersifat eksklusif yang diadakan dalam area ruangan khusus dikenakan biaya, pada umumnya merupakan adi karya busana seorang perancang kenamaan untuk memperkenalkan hasil karya yang terbaru serta agar namanya tetap eksis dalam dunia fashion. Catwalk merupakan bagian terpenting dari sebuah fashion show yang bentuknya berupa lajur yang menjadi pusat perhatian utama pada ruangan peragaan busana, dimana di lajur itu para model berjalan memperkenalkan pakaian dengan aksesoris yang dikenakannya. 26 Bentuk panggung catwalk memanjang dan memotong ruang, yang dimaksudkan agar memungkinkan bagi para model untuk berjalan tepat di hadapan penonton. Ketinggian panggung dapat sejajar dengan lantai maupun berupa platform dengan ketinggian antara 30 – 150 cm. Lebar minimum 2 Meter ; panjang minimim 8 Meter ; tinggi 5 - 150 Centimeter. Tipe catwalk dibagi menjadi dua, yaitu  Catwalk dengan ketinggian sejajar lantai o Model panggung peragaan busana seperti ini biasa dipakai untuk peragaan busana skala kecil dengan jumlah penonton yang terbatas. o Alur jalan model ditentukan oleh pengaturan kursi penonton.  Catwalk menggunakan platform o Biasa digunakan untuk acara yang lebih khusus. o Untuk acara insidental, panggung dapat bersifat temporer. o Tidak mempunyai standart bentuk yang baku o Lebar standart untuk jalan 2 orang 27 Gambar Fashion Show Basics sumber The stage adalah bagian awal panggung dimana para model keluar dari backstage. The runway atau dalam bahasa indonesianya landasan pacu ini adalah panggung yang memanjang ke arah penonton. Bagian “T” adalah panggung tambahan tegak lurus dari panggung awal. Runway dengan pangung yang berbentuk huruf “T” ini adalah bentuk yang paling baik untuk menampilkan sebuah fashion dalam sebuah acara fashion show. Gambar Fashion Show Basics sumber 28 Untuk acara fashion show dengan skala kecil, panggung runway dengan ukuran 120 cm adalah ukuran lebar panggung yang disarankan. Besaran lebar panggung tersebut memberikan ruang hanya untuk satu baris model saja. Ukuran ini dianjurkan untuk tempat pelaksanaan yang tidak terlalu besar. Runway yang seperti ini dirancang untuk pelaksanaan fashion show dengan skala yang kecil. Gambar Fashion Show Basics sumber Berikut ini adalah besaran panggug runway yang tingkatannya di atas 120 cm yaitu 180cm. Dengan ukuran ini lebih memungkinkan untuk arus sirkulasi yang lebih baik agar model dapat jalan berdampingan. Dalam acara fashion show dengan besaran panggung seperti ini model dibuat untuk dapat berjalan berpasangan. 29 Gambar Fashion Show Basics sumber Lebar panggung 240 cm ini adalah ukuran terbaik utuk acara fashion show dengan skala yang besar. Ukuran ini adalaha ukuran yang ideal untuk dapat menampilkan kurang lebih empat model dalam waktu yang bersamaan dan dapat menyajikan fashion sow yang baik. Dan ukuran ini disarakan ntuk acara fashion show dalam skala yang besar Gambar Fashion Show Basics sumber 30 Pintu masuk ke panggung runway juga menjadi bagian yang penting dalam sebuah pertunjukan, pintu masuk ke panggung runway dapat menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunjukan dalam sebuah acara fashion show. Meskipun ada pilihan untuk membiarkan pintu masuk tersebut tetap kosong, tetapi akan membuat panggung fashion show yang besar menjadi terlihat sangat polos. Karena itu mengapa paggung fashion show lebih baik dibuat sedikit berwarna dan bervariasi. Gambar Fashion Show Basics sumber Desain panggung ini menggunakan dua pintu masuk yang menuju ke panggung fashion show. Dengan fasilitas dua pintu masuk ini memberikan lebih banyak ruang untuk para model untuk bergerak menuju panggung runway utama. 31 Fashion dan Kecantikan Selama beberapa dekade, pekan mode telah menjadi acara santapan internasional, sebuah fenomena budaya pop yang menarik minat jutaan orang ketika desainer mempresentasikan koleksi terbaru mereka. Tak lupa dengan para model yang memamerkan barang-barang mereka di atas catwalk, selebriti berderet rapi di barisan depan, dan para editor melesat dari satu kota ke kota lain, beberapa kali dalam setahun. Namun, baru-baru ini, peran runway show telah dipertanyakan, menyusul hadirnya ledakan media sosial, perhitungan terkait keberlanjutan, dan pandemi global yang menghentikan perjalanan dan pertemuan orang-orang. Kondisi tersebut menyebabkan fokus pekan mode mengarah ke digital. Jadi, sementara industri me-reset dan memiliki kesempatan untuk melihat secara saksama mengenai masa depan peragaan busana, menarik bagi kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita sampai pada catwalk ekstravaganza yang khas hari ini. Tidak hanya itu, menarik juga untuk mencari tahu apa yang dapat kita pelajari dari sejarahnya dan ke mana kita akan menuju selanjutnya. “Sebagian besar sejarawan mode menganggap bahwa desainer Inggris Charles Frederick Worth adalah pencetus dari penggunaan model dalam runway,” kata Maria Costantino, dosen studi budaya dan sejarah di London College of Fashion, kepada saya. “Sejak pertengahan tahun 1860-an, rumah mode tersebut telah mempekerjakan wanita muda yang kemudian disebut 'demoiselles de magasins'.” Perkembangan tersebut telah mengubah hubungan antara penjahit dan klien. Alih-alih desainer datang menemui pelanggan secara langsung, desain yang dimiliki disajikan terlebih dahulu kepada klien melalui 'defile', yaitu sebuah presentasi sederhana tanpa musik atau keriuhan lainnya. Maria menjelaskan bahwa perubahan tersebut terjadi pada tahun 1901, ketika desainer Inggris lainnya, Lady Duff Gordon, memulai debutnya pada apa yang mungkin dapat kita anggap sebagai 'pertunjukan catwalk' pertama. “Lady Duff Gordon mempersembahkan 'Gowns of Emotion' dan kami melihat, mungkin untuk pertama kalinya, model muncul di atas panggung dengan pemandangan, pencahayaan dan musik. Bersamaan dengannya, gaya jalan dari para model dikoreografikan dengan berbagai pose. Inovasi teatrikal ini, yang lengkap dengan program cetaknya, tidak hanya memperkenalkan peragaan busana pertama sebagai pertunjukan, tetapi juga memperkenalkan ide dalam menampilkan mode kepada lebih banyak hadirin. Namun, sebagian besar penontonnya berasal dari kelas sosial dan selera yang sama.” Tak hanya itu, format pertunjukan tersebut juga memperkenalkan kita dengan banyak elemen lain yang sekarang sangat terkait dengan pertunjukan catwalk, termasuk gagasan tentang penonton barisan depan. “Pengenalan terhadap panggung ini juga penting karena mampu membentuk jarak antara penonton dan model, serta distribusi spasial penonton itu sendiri, siapa yang menempati kursi mana dan di mana.” Namun, catwalk tradisional, yaitu runway yang sering dipuja yang diproyeksikan dari atas panggung, berasal dari presentasi mode yang berlangsung di department store pada awal abad ke-20. Pada waktu itu, tempat-tempat tersebut memiliki ruang yang luas. Menurut Maria, presentasi untuk pembeli kelas menengah ini sangatlah penting, khususnya dalam "Memvalidasi dan kemudian menyebarkan gaya modis yang ditetapkan oleh sang desainer". Di sinilah catwalk yang lebih modern menjadi terkenal dan populer. Tahun 1960-an menjadi titik tolak lokasi tempat runway diadakan. Secara perlahan, mereka mulai melepaskan diri dari ruang department store dan salon yang kaku. Mereka pun beralih ke tempat yang lebih inventif dengan lokasi dan pengaturan khusus, sesuatu yang lumrah untuk ditengok pada saat ini. “Balmain mempersembahkan koleksi tahun 1965-nya di sebuah gudang anggur, sementara Pierre Cardin mengadakan pertunjukan di luar ruangan, di sebelah Seine di Paris. Paco Rabanne pun mengadakannya di Crazy Horse Saloon,” kenang Constantino. “Ini berarti peragaan busana harus beradaptasi dengan ruang tempat ia ditampilkan. Kehadiran dari presentasi musiman baru harus didampingi dengan penataan ulang sebuah lokasi dan berbagai adegan harus dirancang ulang bersama dengan koleksinya, seperti pengaturan, musik, lampu, dan koreografi.” Dari sinilah perkembangan peragaan busana semakin besar, apalagi ketika memasuki era tahun ’90-an. “Pada tahun 1990-an, supermodel dan pertunjukan super tersebut menelan biaya jutaan dolar untuk sebuah pentas. Hal tersebut adalah indikasi dari investasi ekonomi dan nilai pasar dari merek fashion utama serta budaya konsumen dan pengeluaran pada periode ini,” jelas Maria, sembari menambahkan bahwa jumlah uang yang dikeluarkan mampu membuat peragaan busana menjadi “tontonan visual”, namun tidak benar-benar menambah atau mengubah apa pun menjadi konsep dasar peragaan busana sebelumnya. Pada titik ini, yaitu pra-media sosial, rumah mode masih memegang kendali penuh atas citra dan rekaman video yang dirilis, membuat acara tersebut terlihat lebih elitis dan eksklusif daripada sekarang-sekarang ini. “Fashion adalah apa yang dikatakan oleh rumah mode dan media fashion ketika ditanya mengenai fashion,” katanya. "Mereka berkepentingan untuk mempertahankan hubungan kekuatan simbiosis ini dengan merek fashion yang berperan sebagai pengiklan media.” Faktanya, terdapat beberapa contoh rumah mode yang mengizinkan publik masuk, seperti pertunjukan Thierry Mugler pada tahun 1984. Pertunjukkan tersebut adalah pertama kalinya publik dapat membeli tiket untuk menyaksikan sebuah peragaan busana. Meskipun begitu, sebagian besar pertunjukan catwalk tidak dapat diakses oleh publik. Acara tersebut biasanya berlangsung secara tertutup, hanya untuk editor mode, pembeli, selebriti, dan klien pribadi. Tentu saja ketika media sosial tiba, semua hal ini berubah. “Tujuan dari peragaan busana tidak berubah sama sekali,” kata Steven Kolb, CEO Council of Fashion Designers of America. “Tujuannya sellau mengenai menciptakan visibilitas dan keterpaparan untuk koleksi desainer, dengan tujuan akhir menjual pakaian dari koleksi tersebut. Saat dunia menjadi lebih terhubung, peragaan busana berkembang dari acara lokal yang kecil menjadi pengalaman internasional yang lebih besar. Serangan teknologi menempatkan pekan mode ke dalam jangkauan orang-orang yang tidak memiliki akses ke pertunjukan. Dengan begitu, fashion telah menjadi fenomena budaya pop dan sumber hiburan.” Sebagai hasilnya, pekan mode secara digital secara mendadak meledak, ketika mereka yang berada di barisan depan berbagi pengalaman pekan mode yang mereka miliki dengan orang-orang di seluruh dunia. Gaya jalanan mengikuti saat influencer mode lahir dan pada saat itulah seluruh sirkus yang kita kenal sebagai bulan mode sepenuhnya terbentuk. “Selama sepuluh tahun terakhir, media sosial memainkan peran yang semakin penting dalam pekan mode, memberi lebih banyak orang akses ke acara tersebut dan pengalaman yang dulunya ditujukan hanya untuk sekelompok orang dalam industri, selebriti, dan individu berpenghasilan tinggi,” jelas Caroline Rush selaku kepala eksekutif dari British Fashion Council. Semua hal tersebut mengarah pada demokratisasi lebih lanjut dari pekan mode, di mana berbagai merek memilih untuk menyiarkan langsung pertunjukan mereka untuk dikonsumsi semua orang, sementara London Fashion Week memperbolehkan publik hadir di sana dengan membeli tiket sebelumnya. "Perancang busana tidak hanya berperan dalam menampilkan desain, tetapi juga mencerminkan masyarakat dan momen pada waktunya," kata Caroline. "Sebagai kepala eksekutif BFC selama 11 tahun terakhir, saya telah menyaksikan perubahan besar dalam presentasi peragaan busana secara langsung.” Perubahan tersebut hanya dibesar-besarkan selama 12 bulan terakhir karena pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Situasi tersebut memaksa para desainer untuk menggunakan format digital, sementara perjalanan dan pertemuan harus terus dibatasi. Dua musim ready-to-wear telah memasuki dunia baru ini dan masih belum jelas bagaimana semuanya akan berjalan dengan baik. "Ketertarikan yang kuat pada mode membuat semakin banyak pertunjukan dan aktivasi ke dalam kalender global dan mendorong berbagai merek untuk menginvestasikan sumber daya agar menonjol dari kerumunan," kata Steven. “Pandemi telah diatur ulang. Ini adalah waktu ketika desainer mulai mengurangi dan mempertimbangkan dampak dari sebuah pertunjukan.” Banyak desainer yang telah menerima tantangan kreatif tersebut, dengan memamerkan koleksi mereka melalui film atau pemotretan mode. Mereka pun menemukan cara baru yang inventif untuk menarik penonton masuk dan menyaksikannya. Dalam beberapa hal, kondisi tersebut memberi kesempatan kepada industri untuk melihat apa yang bisa dilakukan tanpa pertunjukan catwalk tradisional. Namun, statistik dari musim pertunjukan Paris Fashion Week musim semi/musim panas 2021 menunjukkan bahwa merek-merek yang masih memegang catwalk 'tradisional' mendapatkan hasil terbaik. "Ketika minat media sosial di Paris Fashion Week pada tahun ini menurun secara signifikan jika dibandingkan tahun lalu, desainer yang paling sukses di media sosial adalah mereka yang paling sedikit mengurangi presentasi mereka," ungkap Tracy David, kepala pemasaran di perusahaan data dan analitik Listen First kepada surat kabar ternama. "Dengan keberadaan pandemi di masa mendatang, desainer yang mampu menemukan cara yang aman dan kreatif untuk mengembalikan tontonan ke runway akan membangkitkan minat media sosial paling besar seputar acara mode mendatang” Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kita belum cukup sampai di sana’ dalam membentuk pengganti dari format catwalkyang sudah lama dihormati. Bagi banyak orang, jelas bahwa digital tidak cukup berhasil dalam menjadi sang alternatif. "Fashion show tidak akan pernah hilang," ucap Steven, sementara Caroline mengakui bahwa "Digital tidak akan pernah menggantikan keajaiban pertemuan dan acara yang diadakan secara langsung". Tentu saja pandemi ini tidak akan berlangsung selamanya. Namun, tidak berarti industri harus kembali ke keadaan semula. Saat ini, peran pekan mode sudah dipertanyakan. “Pandemi telah memicu pemulihan industri yang sudah lama tertunda dan ini harus dilihat sebagai peluang untuk mempersiapkan kita di masa depan,” kata Caroline. “Pandemi telah memberi kami waktu untuk merefleksikan dan memperdalam percakapan seputar keberlanjutan dan peran yang harus dimainkan oleh industri fashion dalam hal isu-isu seperti pemanasan global dan penggunaan sumber daya alam. Ini adalah percakapan penting yang akan terus kami lakukan setelah periode tersebut berlalu.” “Sudah saatnya untuk berubah,” tambah Maria. “Konsep fashion itu sendiri muncul pada saat perubahan ekonomi dan sosial mendorong kita untuk membuang pakaian sebelum usang, menganggap pakaian sebagai penanda status ekonomi yang terlihat. Melalui hal itu, kita membangun identitas gender, ras, etnis, dan lainnya yang bersamaan dengan ideologi normatif maupun aurs utama yang didirikan dalam masyarakat kulit putih, Barat, dan patriarki. Sementara wacana seperti itu semakin dipertanyakan dan ditantang di masyarakat, fashion terus mempertahankan presentasinya di sepanjang garis lama’ ini.” Maria mengatakan bahwa pertunjukan catwalk "sebagai pertunjukan audio-visual yang spektakuler" mungkin telah "mencapai puncaknya". Menurutnya, fokusnya dapat beralih dari arsitektur pertunjukan kembali ke pentingnya desain. Namun, kami tidak dapat mengandalkan rumah mode dan merek untuk membuat perubahan ini "Mereka tidak berkepentingan melakukannya.” “Mode dari presentasi fashion akan berubah karena tekanan yang sebagian besar berasal dari luar industri, yaitu dari teknologi digital; dari masalah yang timbul karena pertanyaan yang berpusat pada produksi etis, konsumsi dan keberlanjutan; dari pengalaman Covid-19, lockdown, social distancing, dan yang terpenting, dari desainer dan para kreatif baru yang secara aktif terlibat dalam mengeksplorasi sifat praktik mereka dan memeriksa mode sebagai bagian dari budaya material kami.” Masa depan ini juga bisa termasuk dalam perkembangan dan perangkulan teknologi yang baru saja mulai disentuh oleh banyak merek atau di merek lain yang belum benar-benar terlihat, katanya. Apa yang tampaknya mendasar adalah bahwa perubahan akan datang dan desainer harus bisa menerima bagaimana masyarakat bergerak maju serta bagaimana sikap dapat berubah jika mereka ingin bertahan. Apa yang terjadi selanjutnya akan menarik untuk ditonton, apakah kita melakukannya dari barisan depan atau dari sofa. Penulis Amy de Klerk; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa Fatimah Mardiyah; Foto Courtesy of Bazaar UK

catwalk fashion show adalah